BETA PUNG BAHASA AMBON
Kosa Kata Serapan Portugis & Belanda pada Bahasa Melayu Ambon
Patung Pattimura di Pattimura Park Ambon_Axl
Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan penting di dalam hubungan antara manusia, antara suku dan antara bangsa. Bahasa juga dapat menunjukkan tingginya budaya suatu kelompok masyarakat atau bangsa. Masyarakat Maluku, yang lebih umum dikenal sebagai orang Ambon telah menggunakan bahasa Melayu dialek Ambon selama ratusan tahun, bahkan sebelum datangnya bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol dan Belanda. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari posisi Maluku dahulu kala yang menjadi tujuan penjelajahan dan perdagangan para saudagar yang mencari sumber rempah-rempah yaitu cengkeh dan pala yang juga membawa bahasa Melayu sebagai bahasa internasional (lingua franca) di kawasan Asia Tenggara.
Seiring masuknya bangsa-bangsa barat ke Maluku termasuk Ambon dan sekitarnya maka, bahasa Melayu yang digunakan semakin berkembang dan banyak menerima kosa kata baru sebagai bahasa serapan antara lain dari bahasa Portugis dan Belanda. Portugis yang sempat menancapkan pengaruhnya di Ambon sejak dibukanya hubungan dagang dengan Hitu kemudian berpindah ke teluk dalam tepatnya di daratan Honipopu sejak tahun 1575 membangun benteng pertahanan bernama Nossa Senhora da Anunciada yang dibangun bersama-sama dengan para sekutunya yaitu masyarakat negeri-negeri Leitimor yang selanjutnya membangun pemukiman-pemukiman pertama di sekitar benteng tersebut. Adapun benteng Portugis tersebut lebih dikenal oleh masyarat dengan sebutan Kota Laha yang artinya Benteng di Teluk.
Akibat adanya kontak dan komunikasi dengan orang-orang Portugis maka selanjutnya bahasa Melayu yang dipakai mengalami perkembangan kosa kata. Banyak kosa kata baru yang berasal dari bahasa Portugis kemudian diserap dan digunakan sampai dengan hari ini. Pengaruh Portugis yang tertancap di Malaka sejak tahun 1511 dan di
Maluku sejak tahun 1512 membawa perubahan bahasa Melayu Ambon yang telah
dikenal dan digunakan oleh masyarakat Maluku. Bahasa Melayu Ambon
semakin diperkaya dengan berbagai kosa kata serapan dari bahasa Portugis. Pada saat itu pula para serdadu Portugis yang bertugas di Ambon
rata-rata tidak membawa istri dan keluarganya dan ada pula yang belum
menikah sehingga ada terjadi bahwa para serdadu dan pelaut-pelaut ini
kemudian kawin mawin dengan nona-nona Ambon sehingga melahirkan
keturunan indo Portugis yang disebut Mestizo.
Ketika Belanda berhasil mengalahkan dan mengakhiri dominasi Portugis pada tahun 1605 maka kemudian Belanda memberi nama baru pada benteng Nossa Senhora da Anunciada yaitu Victoria yang masih ada sampai saat ini. Masuknya Belanda yang berhasil menanamkan hegemoninya sampai tahun 1945 atau selama 340 tahun membawa pengaruh yang kuat dalam dalam bahasa Melayu Ambon yang digunakan. Banyak kata-kata serapan dari bahasa Belanda yang akhirnya digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Hal ini tentu semakin memperkaya bahasa Melayu Ambon yang masih dapat ditemui sampai hari ini.
Peninggalan kosa kata bahasa Melayu Ambon yang berasal dari bahasa Portugis dan Belanda yang masih ada sampai sekarang antara lain seperti :
Kosa Kata Melayu Ambon
|
Arti
|
Bahasa Asal
|
Kosa Kata Bahasa Asal
|
Almanak
|
Kalender
|
Belanda
|
Alamanaak
|
Ambtenar
|
pegawai negeri
|
Belanda
|
Ambtenaar
|
Bandera
|
Bendera
|
Portugis
|
Bandeira
|
Blus
|
baju perempuan
|
Portugis
|
Blusa
|
Baileo
|
Gedung aula, bangunan, rumah adat
|
Portugis
|
Baileu
|
Blau, balau
|
biru, bahan pembersih/pemutih
|
Belanda
|
Blauw
|
Boneka
|
boneka
|
Portugis
|
Boneca
|
Besuk
|
berkunjung, mengunjungi orang sakit
|
Belanda
|
Bezoek
|
Capeu, capeo
|
Topi
|
Portugis
|
Chapeu
|
Danke, dangke
|
Terima kasih
|
Belanda
|
Dank Je
|
Fork, Forok
|
Garpu
|
Belanda
|
Vork
|
Galojo
|
Rakus, maruk
|
Portugis
|
Guloso
|
Gereja
|
Gereja, rumah ibadat
|
Portugis
|
Igreja
|
Gancu
|
Gancu, kaitan
|
Portugis
|
Gancho
|
Gargantang
|
tenggorokan
|
Portugis
|
Garganta
|
Kasbi
|
Singkong
|
Belanda / Portugis
|
Cassave / Cassava
|
Kadera
|
Kursi
|
Portugis
|
Cadeira
|
Kapitan
|
panglima perang, kapten
|
Belanda / Portugis
|
Kapitein / Capitao
|
Kerko
|
Mati, mampus
|
Belanda
|
Kerkhof (arti sebenarnya = kuburan)
|
Kameja
|
Baju pria, kemeja
|
Portugis
|
Camisa
|
Kakarlak
|
Kecoa
|
Belanda
|
Kakkerlak
|
Kartas
|
Kertas
|
Portugis
|
carta(-s)
|
Klar, klaar
|
Selesai, beres
|
Belanda
|
Klaar
|
Kintal
|
halaman, pekarangan
|
Portugis
|
Quintal
|
Konyadu
|
ipar
|
Portugis
|
Cunhado
|
Lenso
|
Sapu tangan
|
Portugis
|
Lenco
|
Lopas
|
lari
|
Belanda
|
Loop
|
Mai
|
Ibu
|
Portugis
|
Mai
|
Muder
|
Ibu
|
Belanda
|
Moeder
|
Maar
|
Tetapi, tapi
|
Belanda
|
Maar
|
Mantega
|
Mentega, lemak
|
Portugis
|
Manteiga
|
Marinyo
|
Pembawa kabar
|
Portugis
|
Meirinho
|
Marsegu
|
Kelelawar
|
Portugis
|
Morcego
|
Minggu
|
nama hari, Ahad
|
Portugis
|
Domingo
|
Natal
|
hari kelahiran Yesus / Nabi Isa
|
Portugis
|
Natal
|
Ose / Os
|
Kamu, engkau, kau
|
Portugis
|
Voce / Os
|
Om
|
Paman
|
Belanda
|
Om
|
Oto
|
Mobil
|
Belanda
|
Auto
|
Onosel
|
bego, bodoh, goblok
|
Belanda
|
Onnozel
|
Pai
|
Bapak, ayah
|
Portugis
|
Pai
|
Patatas
|
Kentang, ubi manis
|
Portugis
|
Batatas
|
Pardidu
|
Mengembara, menghilang
|
Portugis
|
Perdido
|
Par
|
Untuk
|
Portugis
|
Para
|
Parmisi
|
Permisi, izin
|
Portugis / Belanda
|
permissao /permissie
|
Pesta
|
Pesta, perayaan
|
Portugis
|
festa
|
Rim
|
Sabuk, ikat pinggang
|
Belanda
|
Riem
|
Sterek, sterk
|
kuat
|
Belanda
|
Sterk
|
Swak
|
Lemah, loyo
|
Belanda
|
Zwak
|
Sono
|
Tidur, Tidur pulas
|
Portugis
|
Sono
|
Strat, straat
|
Jalan raya, jalan besar
|
Belanda
|
Straat
|
Stamplas
|
Terminal, halte
|
Belanda
|
Standplaats
|
Sinyo
|
Tuan
|
Portugis
|
Senhor
|
Sepatu
|
Sepatu, alas kaki
|
Portugis
|
Sapato
|
Serdadu
|
tentara, prajurit
|
Portugis
|
Soldadu
|
Tarigu
|
Terigu, tepung gandum
|
Portugis
|
Trigo
|
Tanta
|
Bibi
|
Belanda
|
Tante
|
Trap
|
Tangga, anak tangga
|
Belanda
|
Trap
|
Testa
|
Dahi
|
Portugis
|
Testa
|
Teteruga
|
Penyu
|
Portugis
|
Tartaruga
|
Vader
|
Bapak, ayah
|
Belanda
|
Vader
|
Voor, Vor
|
Untuk
|
Belanda
|
Untuk
|
Vangen, fangen
|
tangkap
|
Belanda
|
Vangen
|
Sumber :
wikipedia.org ; melayuonline.com.
Dengan demikian, bahasa Melayu Ambon dewasa ini mewarisi banyak kosa kata serapan yang mungkin jamak digunakan setiap hari oleh orang-orang Ambon atau orang-orang yang berbahasa Melayu Ambon namun mungkin tidak mengetahui asal usul kosa kata tersebut. Banyaknya kosa kata bahasa Portugis dan Belanda dalam bahasa Melayu Ambon menggambarkan kuatnya pengaruh kedua bangsa Eropa tersebut di Maluku dan Ambon pada masa lampau. Kepentingan perdagangan rempah-rempah yang kuat mengakibatkan keharusan bangsa-bangsa asing itu untuk mempelajari bahasa Melayu Ambon untuk memudahkan komunikasi. Namun, bangsa Portugis dan Belanda banyak pula membawa kosa kata baru yang mungkin pada saat itu belum dikenal oleh masyarakat Maluku dan Ambon.
Itulah yang terjadi dalam sejarah bahwa meskipun Belanda telah angkat kaki dari bumi Maluku namun warisan kosa kata bahasanya masih terpelihara sampai sekarang. Begitu pula dengan bangsa Portugis yang setelah mengalami kekalahan dari Belanda di tahun 1605 menyingkir dan membangun koloni di Timor dan Flores namun meninggalkan sejumlah kosa kata yang memperkaya bahasa Melayu Ambon_DT. AXL
Bekas Gerbang Benteng Victoria yang bernama asli benteng Nossa Senhora da Anunciada_Axl